Fakta di Balik Berita Bahaya Vaseline Petroleum Jelly (Repairing Jelly)
Assalamu'alaikum. Selamat datang di azkiarafanada.blogspot.com! Tak banyak yang tahu bahwa petroleum jelly telah digunakan sejak ratusan tahun lalu untuk perawatan kulit. Apesnya, beberapa produk mungkin mengandung bahan karsinogenik. Untuk jaminan keamanan, pilih produk dengan proses tiga kali penyulingan seperti Vaseline.
Vaseline jelly sudah diluncurkan sejak tahun 1800-an silam. Sejak pertama ditemukan di benua Amerika pada tahun 1859 hingga saat ini Vaseline Petroleum Jelly (yang kini berganti nama menjadi Vaseline Repairing Jelly) tetap dipercaya sebagai produk perawatan kulit yang ampuh.
Apesnya, sempat ada pernyataan kalau produk ini berbahaya untuk kulit dan bisa menimbulkan berbagai penyakit oleh seorang oknum. Konon, bahan baku yang berupa produk sampingan dari minyak bumi adalah biang keroknya.
Masa, sih? Mari kita runut dari awal proses ditemukannya dulu. Let's go!
Sejarah Penemuan Vaseline Petroleum Jelly
Dilansir dari situs resmi Vaseline, pada tahun 1859 Robert Augustus Chesebrough (seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris) mulai mengadakan penelitian tentang hasil sampingan penyulingan minyak bumi di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Beliau lantas menemukan bahwa produk tersebut dapat dimanfaatkan sebagai produk perawatan kulit. Penelitian lebih lanjut pun dilakukan selama tidak kurang dari lima tahun. Akhirnya Chesebrough berhasil menemukan cara memurnikan petroleum jelly melalui tiga tahap pemurnian.
Segera setelah penemuan tersebut Chesebrough pun kemudian mematenkannya. Pada tahun 1872, untuk pertama kali dalam sejarah, Chesebrough mendaftarkan produk ini dengan nama Vaseline.
Dua tahun berselang yaitu pada 1874 Vaseline mulai dijual di seluruh Amerika. Pada tahun 1880-an Vaseline berhasil terjual dalam jumlah spektakuler dan diterima oleh konsumen dengan sambutan luar biasa.
Seiring dengan kesuksesan tersebut, kabar buruk mulai berembus: berbagai produk tiruan Vaseline bermunculan di pasaran. Kejadian ini membuat sang penemu menciptakan inovasi berupa segel berwarna biru khas Vaseline untuk membedakan yang asli dari tiruannya.
Nah, segel biru inilah yang masih terus dipakai bersama logo Vaseline hingga hari ini.
Bahan Baku Vaseline Petroleum Jelly
Anda mungkin pernah bertanya tentang bahan baku Vaseline Petroleum Jelly yang berupa petroleum jelly atau petrolatum yang terbuat dari bahan dasar inti minyak dan lilin. Bukan sembarang lilin, melainkan lilin khusus yang sudah diolah melalui standar kemurnian sangat ketat.
Apakah Vaseline Repairing Jelly Aman untuk Kulit?
Vaseline Petroleum Jelly (sekarang Repairing Jelly) adalah produk skincare pertama sepanjang sejarah berdirinya perusahaan ini. Meski terbuat dari inti minyak dan lilin, Vaseline Repairing Jelly sama sekali bukan zat sisa penyulingan minyak seperti yang dikatakan beberapa orang.
Petroleum jelly dari Vaseline merupakan hasil sampingan yang telah dimurnikan melalui tiga tahap pemurnian sangat ketat. Jadi, produk ini telah dipastikan 100% aman ketika tiba di tangan Anda.
Tips Membeli Vaseline Asli
Pastikan Anda membeli produk yang memiliki segel tiga tahap pemurnian pada kemasannya untuk menghindari produk tiruan.
Ciri-ciri Vaseline Repairing Jelly asli :
- Tidak mengandung bahan pewangi,
- Tidak akan menyumbat pori,
- Bebas dari efek iritasi,
- Tidak akan menyebabkan alergi.
Tak hanya itu, Vaseline Repairing Jelly diakui oleh National Eczema Association sebagai produk yang tepat untuk penanganan pasien dengan keluhan eksim dan kulit sensitif.
Kalau ada yang mengatakan produk ini bisa menciptakan barrier atau penghalang di kulit maka itu tidak terbukti.
Vaseline Petroleum Jelly Berbahaya?
Dilansir dari situs edrugresearch, dijabarkan alasan penulis menolak penggunaan petrolatum untuk kulit, terlebih untuk bayi.
Disebutkan daftar bahaya penggunaan petroleum jelly. Berikut adalah rangkumannya :
- Vaseline mengandung hidrokarbon yang merupakan racum berbahaya untuk kulit,
- Menyebabkan kerusakan kolagen dengan memblokade pori kulit dan menghalanginya untuk menyerap nutrisi dan juga bernapas, dengan demikian struktur kolagen di kulit akan rusak,
- Meningkatkan jumlah estrogen dalam tubuh akibat zat xenoestrogens, substansi kimia yang bertindak seperti estrogen dalam tubuh,
- Bisa memicu pneumonia ketika Vaseline terhirup ke paru-paru dan mengendap di sana.
Kesimpulan
Efek buruk di atas akan terjadi jika Anda menggunakan petroleum jelly yang belum dimurnikan, atau juga produk tiruan.
Sisa penyulingan minyak bumi yang notabene adalah residu memang tidak baik jika langsung dioleskan ke kulit. Tetapi, saat produk sampingan berupa petroleum jelly tersebut telah dimurnikan, Anda bisa menggunakannya tanpa rasa khawatir. Produk milik Vaseline telah melalui proses pemurnian ketat dan dijamin aman.
Setelah membaca artikel ini, silakan putuskan untuk beralih ke produk lain atau terus menggunakan Vaseline Repairing Jelly yang telah terbukti aman dan berkhasiat untuk kecantikan.
Oke, sekian dulu untuk hari ini. Semoga bermanfaat dan jumpa lagi di tulisan berikutnya. Ada pertanyaan? Langsung ke kolom komentar, ya! ^^
DISCLAIMER! Artikel ini telah dipublikasikan di blog ini sebelumnya per tanggal 4 November 2017 dengan judul "Pro dan Kontra Vaseline Petroleum Jelly."
(diens)
10 komentar untuk "Fakta di Balik Berita Bahaya Vaseline Petroleum Jelly (Repairing Jelly)"
akhirnya saya menemukan artikel ini ..
terimakasih untuk pencerahannya , sangat bermanfaat bagi orang awam seperti saya
Silakan tulis komentar Anda di sini. Semua komentar akan ditampilkan kecuali yang mengandung unsur SARA, pornografi, spam, dan perjudian. Have a good discussion!
Klik kotak Notify Me (Beri tahu saya) untuk mendapatkan pemberitahuan saat saya membalas komentar Anda. Dan please jangan tinggalkan link aktif. Terimakasih ^_^
Regard,
-diens-