Pengalaman Plasenta Previa Saat Hamil dan Solusinya

pengalaman plasenta previa

Halo, selamat datang di azkiarafanada.blogspot.com! Hari ini saya mau berbagi sebuah kisah yang membuat jantung dag-dig-dug!.

Singkat cerita, suatu hari pada sesi pemeriksaan rutin saya mendapati hasil USG menyatakan bahwa saya mengalami plasenta previa. What???

Perasaan seketika panik dan ada ketakutan yang sulit disembunyikan. Bagaimana tidak? Ini merupakan kehamilan pertama bagi saya. 

Setahu saya, plasenta previa masuk ke dalam kategori kelainan kehamilan dengan angka kejadian yang cukup rendah alias langka. 

Artinya, jika dihitung dari keseluruhan ibu hamil yang ada maka hanya sebagian kecil saja yang mengalaminya. 

Kabar buruknya saya masuk dalam bagian kecil tersebut. Lalu sayapun bertanya-tanya, apa penyebab plasenta previa sebenarnya?

Plasenta Previa

Plasenta previa (plasenta letak bawah, plasenta letak rendah) merupakan suatu kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir bayi. 

Kondisi ini pada umumnya dapat dideteksi pada usia kehamilan 5 bulan ke atas.

Pada beberapa kasus, plasenta akan tetap berada di bawah hingga masa kelahiran tiba. 

Akan tetapi, ada juga yang sukses menjalani kelahiran normal meski didiagnosis mengalami plasenta previa pada awal kehamilan.

Pada kehamilan normal, plasenta akan melebar ke arah atas menjauhi leher rahim seiring dengan berkembangnya janin. 

Akan tetapi pada kasus plasenta previa, plasenta tetap berada di bagian bawah rahim sehingga pada akhirnya menutup jalan lahir bagi bayi.

Plasenta letak rendah sering menjadi penyebab perdarahan pada ibu hamil. 

Mengingat besarnya resiko, sebaiknya ibu hamil dengan diagnosis plasenta letak bawah menjadi lebih berhati-hati dalam segala hal di sepanjang periode kehamilannya.

Gejala Plasenta Previa

Kondisi ini pada umumnya tidak memiliki gejala khusus. Gejala utamanya berupa perdarahan melalui vagina yang bisa disertai dengan rasa sakit maupun tidak.

Jika kondisi plasenta previa terjadi sejak awal kehamilan, akan muncul bercak darah yang penampakannya seperti ketika Anda akan mengalami menstruasi. 

Kemunculan bercak ini tidak menimbulkan rasa sakit namun sudah pasti akan membuat bunda khawatir.

Penyebab Plasenta Previa

Dilansir dari situs alodokter, plasenta previa bisa disebabkan oleh beberapa faktor pemicu yang diantaranya adalah sebagai berikut;

  1. Pernah menjalani operasi pada rahim,
  2. Berusia 35 tahun ke atas,
  3. Pernah menjalani operasi caesar,
  4. Pernah melahirkan,
  5. Pernah keguguran,
  6. Pernah mengalami plasenta previa sebelumnya,
  7. Merokok,
  8. Memiliki bentuk rahim yang tidak normal.

Jika Anda mencocoki beberapa dari faktor penyebab yang disebutkan di atas, maka kemungkinan untuk mengalami kondisi ini bisa meningkat tajam. 

Apa resiko jika mengalami plasenta previa? Lanjut paragraf berikutnya :)

Resiko

Sebagai suatu kondisi abnormal, apabila tidak ditangani dengan baik maka sang ibu bisa mendapatkan kehamilan dengan resiko tinggi. 

Tak ada satupun ibu di dunia ini yang menginginkan kondisi tersebut terjadi. 

Akan tetapi jika memang diagnosa telah ditetapkan, Anda harus mewaspadai berbagai kemungkinan.

Dengan mengetahui resiko yang mungkin ditimbulkan, Anda bisa mempersiapkan segala sesuatu dengan lebih baik. 

Apa saja resiko dari plasenta previa pada kehamilan? Uraiannya sebagai berikut; 

  1. Mengalami perdarahan sebelum melahirkan,
  2. Mengalami perdarahan sesudah melahirkan, 
  3. Lepasnya plasenta dari rahim,
  4. Kelahiran prematur.

Saya sangat paham bagaimana kekhawatiran ibu dengan plasenta previa. Apalagi ketika waktu persalinan semakin dekat. 

Berbagai kemungkinan bisa terjadi, termasuk yang terburuk. Namun di luar itu, pertolongan Allah nyata adanya. Semangat!

Jika Anda mengalami hal yang sama seperti saya, tetaplah berpikir positif dan jangan membayangkan hal buruk terus menerus. 

Cara ini bisa membantu mengatasi rasa takut sekaligus lebih menenangkan Anda.

Cara Mengatasi Plasenta Previa

Di luar sana ada banyak sekali informasi yang bertebaran mengenai plasenta previa dan cara mengatasinya.

Akan tetapi di sini saya hanya akan menuliskan cara yang benar-benar telah saya praktekkan sendiri pada kondisi saya.

Untuk lebih lengkapnya, cara-cara tersebut akan saya masukkan di dalam poin pengalaman mengalami plasenta previa. So, baca terus!

Pengalaman Mengalami Plasenta Previa

Di sini saya ingin mencoba untuk sekedar berbagi pengalaman selama menjalani kehamilan dengan plasenta previa. 

Semoga bisa memberikan sedikit manfaat untuk Anda dan para ibu hamil dengan kondisi serupa di luar sana.

Awalnya saya tidak pernah berpikir akan mengalami kejadian seperti ini karena ibu saya menjalani 4 kehamilannya dengan normal tanpa masalah berarti.

Awal Kehamilan

Di awal kehamilan, lebih tepatnya saat baru terlambat datang bulan seminggu lamanya saya tidak merasakan keanehan apapun. 

Hanya ada rasa sakit seperti ketika hendak datang bulan. Saya kira memang akan datang bulan tapi ternyata qadarullah saya positif hamil.

Saat itu saya belum merasakan "mabok" seperti yang banyak diceritakan oleh para ibu yang tengah hamil muda. 

Rasa mual muntah baru muncul saat kehamilan memasuki usia 1 bulan. Itupun tidak begitu parah.

Alhamdulillah saya masih bisa makan dan minum susu kehamilan dengan baik.

Di bulan kedua nafsu makan mulai berkurang. Makanan apa saja tampak tidak menarik minat saya. Rasanya seperti tidak pernah lapar. 

Rasa tidak ingin makan berlanjut sampai bulan ketiga. Bahkan saat disuguhi makanan kesukaan, sayapun tak menggubris.

Terjadi Perdarahan

Hingga suatu hari sebuah perdarahan ringan terjadi. Lebih tepatnya saat memasuki bulan ketiga atau sekitar usia kehamilan 12 minggu. 

Kejadiannya tanpa disertai rasa sakit dengan jumlah bercak darah yang bisa dibilang sedikit. Seperti ketika awal menstruasi.

Di sana saya mula menaruh curiga kalau-kalau ada yang kurang beres dengan kehamilan ini. 

Padahal sepertinya saya tidak over-exhausted dan juga tidak stres. FYI, biasanya perdarahan terjadi pada ibu hamil yang terlalu lelah fisik & psikisnya.

Sebelum munculnya flek darah tersebut saya memang sempat merasakan sakit hebat di pinggang sebelah kiri hingga ke pinggang belakang. 

Rasanya nyeri bercampur seperti mulas. Pokoknya cukup  untuk membuat saya meringis kesakitan dan ya, takut.

Malam itu saya langsung dilarikan ke IGD rumah sakit umum terdekat untuk meminta pertolongan medis. 

Saat itu perawat dan dokter melakukan pemeriksaan dengan alat doppler dan hanya meresepkan obat pereda nyeri. 

Tak lupa nasehat agar cukupi gizi serta perbanyak bed rest.


Perawatan Plasenta Previa

Meski tak bisa dipungkiri bahwa saya merasakan khawatir, saya mencoba untuk tenang. 

Selain mendengarkan apa yang dikatakan oleh dokter kandungan, saya juga membaca berbagai literatur ilmiah dalam berbagai bahasa.

Akhirnya secara ringkas yang saya lakukan selama ini diantaranya;

  1. Berdoa & mohon pertolongan Allah,
  2. Minta doa pada suami & orangtua,
  3. Full bed rest saat muncul perdarahan,
  4. Mencukupi asupan gizi seimbang,
  5. Stop melakukan pekerjaan rumah tangga,
  6. Stop angkat junjung,
  7. Stop konsumsi makanan tidak sehat,
  8. Stop membeli makanan di luar,
  9. Menghindari polusi asap (rokok, kendaraan, dll),
  10. Hindari naik turun tangga,
  11. Kurangi jalan kaki,
  12. Bahagiakan jiwa Anda,
  13. Bayangkan betapa menggemaskan si kecil,

Saat ini kehamilan yang saya jalani tengah memasuki bulan ke-9, alhamdulillah wasyukurillah. 

Jika Anda didiagnosa dengan kondisi plasenta letak rendah, cobalah untuk tetap tenang dengan menarik nafas dalam-dalam.

Dengarkan apa saja yang dianjurkan oleh dokter spesialis kandungan. 

Jika Anda merasa kurang yakin dengan satu dokter, Anda bisa mencari pendapat kedua dari tempat lain. 

Misalnya dengan pergi ke Puskesmas maupun praktek bidan di daerah tempat tinggal Anda. Ini akan sangat bermanfaat untuk menambah referensi.

Selebihnya, lakukan persiapan menyambut si buah hati dengan meminta bantuan suami, orangtua, mertua, atau keluarga Anda yang lain.

Tetap tenang dan yakin pada pertolongan Allah ya moms? Peluk online ^_^

Well, sekian dulu untuk hari ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan see you again on the next post, insyaa Allah! ^_^

Ada pertanyaan, saran, atau komentar terkait artikel di atas? Silakan boleh tinggalkan pesan di kolom komentar. Yuk?! ^_^


(diens)


Update 11 Desember 2018
Alhamdulillah dengan mempraktekkan cara di atas saat ini kondisi plasenta previa yang saya alami telah membaik. 

Meski posisinya masih berada di bagian bawah rahim, plasenta yang tadinya menutupi sebagian jalan lahir kini sudah tidak menutupi lagi. 

Dokter spesialis kandungan yang menangani saya berkata kemungkinan kelahiran per vaginal bisa dilakukan. ^^

Update 23 Juni 2021
Halo, alhamdulillah anak saya lahir pada akhir Desember 2018 melalui operasi sesar. Yups perjuangan saya untuk melahirkan normal harus berakhir di meja operasi. Hehe

Alhamdulillah anak saya lahir sehat tanpa kekurangan suatu apa. Saat ini usia anak saya sudah 2,5 tahun. ^^

4 komentar untuk "Pengalaman Plasenta Previa Saat Hamil dan Solusinya"

Comment Author Avatar
informasi yang bermanfaat sekali... terutama untuk para emak dan calon emak
Comment Author Avatar
Hai bunda Eka.. Terimakasih sudah berkunjung ^_^ Benar bund, memang berbagi informasi seputar kehamilan itu penting apalagi buat para calon ibu dengan kehamilan pertama
Comment Author Avatar
Halo ka, d usia kehamilan 4bulan di diagnosa plasenta pervia (sebagian menutupi jalan lahir). Aku dianjurkan untuk tidur dengan posisi miring kiri, tapi skrang bidan masih menyarankan seperti itu karna posisi nya masih dibawah.. Sempet bikin stres & kepikiran banget, aku sendiri berharap bisa lahiran normal mengingat yng aku bayangkan proses pemulihan pasca lahiran lebih cepat dibanding sesar
Comment Author Avatar
Hai kak... Khawatir memang wajar tp tetap usahakan untuk menenangkan diri ya. Dulu saya tidak disarankan seperti itu oleh dokter spesialis kandungan. Hanya diminta sering berbaring dalam posisi nyaman. Tidak harus terus-menerus miring ke satu sisi tubuh.

Tapi kalau bidan menyarankan demikian ke bunda mungkin kondisi bunda memang lain dengan saya waktu hamil. Yang penting rutin kontrol setiap bulan untuk memantau posisi janin serta plasenta. Semoga bisa lahiran normal ya bun? Tapi apapun yg terjadi nantinya itu pasti yg terbaik.

Semua ibu adalah hebat, tak peduli apa cara lahirannya. Semangat! ^_^

Silakan tulis komentar Anda di sini. Semua komentar akan ditampilkan kecuali yang mengandung unsur SARA, pornografi, spam, dan perjudian. Have a good discussion!

Klik kotak Notify Me (Beri tahu saya) untuk mendapatkan pemberitahuan saat saya membalas komentar Anda. Dan please jangan tinggalkan link aktif. Terimakasih ^_^

Regard,
-diens-