Baru Tahu, Ternyata Begini Cara Mengobati Ruam Popok yang Benar

mencegah dan mengatasi ruam popok

Assalamualaikum, selamat datang di azkiarafanada.blogspot.com! 

Sebagai seorang ibu baru, mengurus bayi sendiri menjadi sebuah pengalaman yang begitu berharga dan mendebarkan. Nano-nano, ramai rasanya! 

Saat bayi menangis, tiba-tiba kebingungan pun melanda. Buah hatiku kenapa ini? Lapar? Sakit? Takut? Atau apa?

Maklum, ya, baru pertama punya bayi jadi belum berpengalaman dalam mengartikan tangisan bayi. Hehe

Susah deh membedakan tangisan saat bayi terkena ruam popok dan tangisan saat dia lapar. Maklum ya namanya juga new mom.

Apa itu Ruam Popok?

Meski sudah sering mendengarnya sejak masih remaja tapi sejujurnya saya belum paham apa itu ruam popok. Tahunya cuma gatal-gatal atau merah-merah di kulit.

Hingga akhirnya saya menikah, memiliki buah cinta yang masyaa Allah menggemaskan, sayapun akhirnya paham karena mengalaminya sendiri.

Sederhananya, ruam popok adalah peradangan atau iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ruam sendiri diartikan sebagai bintil-bintil merah pada kulit; penyakit kulit pada anak karena peluh (keringat).

Oke sekarang kita bahas penyebabnya yuk? Kalau menurut kamus sih penyebab peradangan ini karena keringat. 

Tapi masa sih cuma gara-gara keringat doang? Hmm...

Penyebab Ruam Merah Pada Kulit Bayi

Kulit bayi yang masih sensitif membuatnya lebih rentan terhadap iritasi yang disebabkan oleh berbagai hal. 

Dan ini dia biang kerok iritasi kulit bayi yang paling umum berdasarkan pengalaman saya;
  1. Popok terlalu lama tidak diganti,
  2. Popok terlalu ketat,
  3. Bahan kimia pada diaper,
  4. Produk yang dipakai bayi,
  5. Keringat,
  6. Mandi kurang bersih,
  7. Air yang digunakan untuk mandi.
Dilema adalah kata yang paling pas saat menghadapi kenyataan ini. 

Di satu sisi bayi Anda butuh memakai popok. Di sisi lain, faktanya diaper dapat menyebabkan ruam pada bayi berkulit sensitif.

Anda tidak sendiri kok mom, karena ada begitu banyak ibu yang juga mengalami keresahan yang sama. Termasuk saya.

Tetap kalem, inshaa Allah ada solusinya.

Mencegah Ruam Pada Kulit Bayi

Apakah bayi Anda sudah terlanjur mengalami ruam? Jangan khawatir.

Dari pengalaman saya mengurus bayi baru lahir secara otodidak, ruam ini ternyata bisa dicegah dengan langkah sederhana lho.

Awalnya saya tidak tahu apa-apa tentang mengurus newborn baby karena ini kehamilan pertama. 

Hingga suatu hari saya mendapati kulit di bagian leher anak jadi berwarna merah dan agak lecet sedikit. Panik otomatis!

Akhirnya browsing dengan kekuatan wifi rumah dan pertolongan paman Google. 

Saya baca deh segala tulisan tentang mencegah ruam pada leher bayi. 

Dari hasil analisa ala mamak-mamak akhirnya saya coba beberapa cara dan menemukan yang terampuh. Alhamdulillah. 

Kalau menemukan tips bermanfaat pasti saya share di sini dong khusus untuk Anda saja. Hehe

Ini dia rangkuman tips ampuhnya;

1. Kebersihan

Selalu cek kebersihan badan bayi Anda, bila perlu setiap jam sekali kalau bayi sedang aktif-aktifnya atau cuaca sedang panas.

Jika bayi berkeringat, segera lap menggunakan kain wash lap lembut dan air hangat suam kuku. 

Suam kuku itu suhunya berapa derajat celcius? Sekitar 30 derajat celcius ya moms. Kayak ASI yang baru diperah gitu kira-kira.

Faktanya, kalau keringat bayi dibiarkan hingga mengering dengan sendirinya maka akan membuat kulit bayi menjadi lengket. 

Akibatnya, debu-debu akan menempel, menyumbat pori, ditambah disinggahi kuman & bakteri maka jadilah ruam. 

Kira-kira seperti itulah prosesnya.

2. Jenis Kulit

Kenali jenis kulit bayi Anda, ini adalah hal wajib. 

Salah satu tips untuk mengetahui jenis kulit buah hati yaitu dengan memperhatikan reaksi yang terjadi pada kulit setelah perlakuan tertentu.

Misal ketika dimandikan dengan air yang suhunya terlalu panas atau terlalu dingin, perhatikan apakah warna kulit bayi Anda berubah secara drastis? 

Berikutnya perhatikan juga gejala atau efek samping yang mungkin muncul setelah penggunaan "skincare" bayi.

Kulit bayi yang over sensitif biasanya akan lebih mudah mengalami iritasi dibiandingkan dengan bayi yang jenis kulitnya normal. 

Apakah bayi Anda tergolong berkulit sensitif? Silakan Anda identifikasi dulu dengan seksama. Nanti pasti ketahuan kok.

Untuk menghindari terjadinya iritasi kulit yang parah sebaiknya lakukan tes sebelum menggunakan produk baby care

Gunakan produk dalam jumlah sedikit di area tertentu seperti belakang telinga, jika aman maka penggunaan dapat dilanjutkan.

Jika terjadi reaksi aneh ya sudah barangkali produk itu bisa dihibahkan pada yang lebih membutuhkan. 

Karena kan sayang kalau dibuang. Hehe

3. Produk yang Tepat

Setelah mengetahui tipe kulit yang dimiliki oleh kesayangan Anda tersebut maka kini saatnya untuk berbelanja produk yang cocok. 

Meski bayi Anda tergolong berkulit normal sekalipun, secara umum kulit bayi masih relatif sensitif. 

Nah apalagi bayi yang berkulit sensitif, pasti akan lebih reaktif lagi terhadap berbagai zat alergen bukan?. 

Maka luangkan waktu sedikit lebih lama saat berbelanja untuk memeriksa kandungan bahan yang ada dalam produk yang akan digunakan oleh bayi Anda.

4. Ganti Popok Kain dengan Segera

Jika Anda masih menggunakan popok kain, jangan pernah membiarkan bayi dengan popok yang basah terlalu lama. 

Pokoknya langsung bersihkan dan ganti popok begitu bayi buang air. 

Meski sangat repot, tidak ada kompromi kalau ingin kulit bayi tetap sehat bebas ruam merah. 

Yups bayi baru lahir akan BAK dan BAB dalam frekuensi yang tinggi. Rajinlah mengganti popoknya ya.

5. Ganti Diaper Setiap BAB

Jika Anda menggunakan diaper atau yang lebih dikenal dengan istilah pampers (padahal kan pampers itu juga salah satu merek diaper ya hehe) silakan baca ini.

Salah satu kelebihan pospak adalah bisa digunakan dalam jangka waktu lebih lama. 

Beberapa produk mengklaim bisa menahan pipis semalaman hingga 8 kali pipis. 

Tapi kalau bayi Anda poop alias buang air besar, jangan coba-coba deh untuk menunda mengganti popok. Apalagi sampai 8 kali poop. #eh gimana

Berdasarkan pengalaman saya, kalau feses bayi tidak segera dibersihkan saat itu juga maka kulit di sekitar kemaluan dan dubur akan teriritasi. 

Kasihan si bayi moms harus merasakan sakit dan perih di kulitnya.

Awalnya saya belum tahu. Setelah tahu hal ini saya tidak pernah lagi menunda mengganti diaper saat anak saya BAB. 

Alhamdulillah hasilnya sampai saat ini dia tidak pernah lagi mengalami ruam. 

Intinya tidak boleh malas ganti meski mata lagi ngantuk-ngantuknya. Hehe...

Pengalaman Bayi Baru Lahir Kena Ruam Popok

Dengan kelima cara di atas alhamdulillah masalah ruam langsung bye!. 

Beneran tidak pernah lagi ada yang namanya keringet buntet, ruam merah pada kulit bayi, iritasi pada kemaluan bayi, apalagi ruam popok parah. NO MORE!

Berikutnya akan saya bagikan pengalaman saya saat berjibaku dengan segala rasa yang ada #eeaaa. 

One day, dubur bayi saya kena ruam juga. 

Waktu itu masih pakai popok kain. Rewel kan dia, bingung minta ampun deh si ibu baru ini. 

Lagi-lagi minta cariin artikel cara mengobati lecet pada dubur bayi ke paman Google. 

Kebanyakan sarannya agar diberi krim. Waduh krim apa pula ini?

Karena belum ngerti, tanya lagi tuh tentang kegunaan diaper cream sampai harga diaper cream ke si paman.

Untungnya hidup di zaman millenial ya, kalau zaman dulu kan pasti sedikit-sedikit pergi ke dokter anak. 

Jadi boros deh padahal sebenarnya cuma hal simple. Iya serius ini simple banget lho solusinya. Baca terus deh!

Cara Mengobati Ruam Merah Pada Bayi

Sebagai ibu zaman now lagi-lagi googling obat iritasi kulit bayi akibat pampers (maksudnya diapers ya bund bukan lagi sebut merek). 

Dari ribuan hasil, beberapa ada yang menyarankan untuk membeli obat ruam popok di apotik. 

Katanya ibu-ibu di forum itu sih bilang saja ke petugas apotekernya kalau mau beli salep ruam popok yang ampuh. 

Nah sebelum beli ya saya pakai apa yang ada di rumah dulu. 

Akhirnya dicoba deh jurus mengatasi ruam popok dengan baby oil. Hasilnya lumayan sih tapi lengket berminyak gimana gitu.

Kurang nyaman dengan hasil sampingan si baby oil di kulit, sayapun cari lagi salep ruam popok yang ampuh dan bagus

Kebanyakan menyarankan salep bepanthen dan sleek baby diaper cream sebagai cream ruam popok yang bagus.

At the end of the journey, saya memutuskan untuk menggunakan baby cream yang tersedia di rumah terlebih dahulu. 

Iya soalnya produk-produk hadiah dari teman-teman dan saudara masih banyak banget. 

Sayang kalau tidak dimanfaatkan nanti mubadzir. Benar kan ya?

Cuss...pilihan jatuh kepadaaa Cussons Baby Cream Mild & Gentle varian Milk & Chamomile. Kemasannya handy dengan warna biru yang soft khas Cussons.

Produk ini mengandung ekstrak dari tanaman chamomile yang ampuh untuk:
  1. Membantu meredakan nyeri,
  2. Menenangkan kulit,
  3. Melembabkan,
  4. Membuat kulit nyaman,
  5. Mengatasi iritasi.
Teksturnya sangat creamy dengan warna putih bersih. Tapi meski dia berbasis krim, tidak ada kesan lengket setelah dioleskan.

Benar-benar meresap dengan cepat!

Cara pakainya bagaimana? Ikutin langkah-langkah di bawah ini;
  1. Bersihkan area kulit yang akan diolesi krim,
  2. Keringkan area tersebut hingga benar-benar kering,
  3. Ambil secolek (sesuai kebutuhan) krimnya,
  4. Oleskan secara merata sampai meresap sempurna,
  5. Bubuhkan baby powder tipis saja,
  6. Pakai diaper & celana kesayangan.
Tadinya muncul ruam di pantat, sekitar dubur, selangkangan, lipatan siku, lipatan leher, dan ada juga bintik merah di area wajah serta dada. 

Duh panik banget kan baru jadi ibu langsung disuguhi begituan. Hiks!

Setelah mengandalkan insting dan mempraktekkan langkah di atas secara teratur setiap kali habis mandi dan tiap ganti popok/diaper alhamdulillah masalah ruam sembuh dan tidak pernah datang lagi.

Buat yang penasaran berapa lama ruam popok bisa sembuh? 

Pengalaman saya pakai baby cream plus praktekkan semua tips di atas ruamnya sembuh dalam waktu hanya 3 hari in average.

Produk Khusus Masalah Ruam

Oh iya produk yang cocok untuk bayi saya memang belum tentu cocok juga untuk bayi Anda. 

So, berikut ini saya sertakan rekomendasi produk untuk mengatasi masalah yang mommies hadapi. Berikut daftarnya;
  1. Cussons Baby Cream,
  2. Salep Bepanthen,
  3. Sleek Baby Diaper Cream,
  4. Zwitsal Diaper Rash Cream,
  5. Johnson Baby Cream,
  6. Momilen Diaper Rash Cream.


Takeaways

Ruam dan biang keringat adalah masalah umum yang (menurut saya) pernah menimpa hampir semua bayi. 

Dulu adik-adik saya pas bayi begitu semua, anak tetangga juga. Hehe

Jika saat ini bayi Anda juga mengalaminya maka itu normal.

Bagi yang belum kena, tetap lakukan tips mencegah ruam popok dari saya ya agar tak sampai timbul masalah.

Asal tips di atas dipraktekkan dengan benar, inshaa Allah bayi Anda akan selalu baik-baik saja. Aamiin

Well, sekian dulu untuk hari ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya, inshaa Allah. 

Punya pertanyaan, kritik, atau saran? Boleh banget langsung corat-coret di kolom komentar yaa. ^_^

Disclaimer! Artikel ini telah dipublikasikan untuk pertama kali di blog ini per Maret 2019 dengan judul "Pencegahan & Pengobatan Ruam Pada Kulit Bayi, Terbukti Ampuh!!!".


(diens)

Posting Komentar untuk "Baru Tahu, Ternyata Begini Cara Mengobati Ruam Popok yang Benar"