Gatal di Kulit Saat Hamil, Penyebab dan Cara Mengatasinya

obat gatal kulit untuk ibu hamil

Hello again, hari ini saya mau berbagi tentang pengalaman gatal di kulit saat hamil. Penyakit kulit berupa gatal-gatal memang sangat mengganggu. Tidak peduli saat hamil maupun tidak, tentu Anda akan tetap merasa terganggu.

Sebelumnya, saya tidak pernah mengalami penyakit kulit yang aneh-aneh. Apalagi yang disebabkan oleh jamur. Misalnya saja sakit panu, kadas, dan kurap. Alhamdulillah belum pernah merasakannya dan semoga tidak pernah.

Sakit Kulit Justru Saat Hamil

Entah kenapa dan tak tahu dari mana asal muasalnya tiba-tiba di suatu pagi saya terbangun dengan noda kemerahan di kaki sebelah kiri. Waktu itu usia kehamilan baru sekitar 7 minggu.

Ya sudah saya pikir cuma digigit semut atau kena ulat bulu. Penanganannya cuma dioles dengan minyak kayu putih secukupnya.

Reaksi saya juga masih biasa saja. Sampai keesokan harinya warna yang tadinya merah itu berubah menjadi lebih gelap keabu-abuan. Melihat perubahan tersebut reaksi saya malah senang. Saya pikir itu pertanda akan sembuh.

Ternyata berhari-hari setelahnya justru area itu semakin melebar. Bercak berwarna gelap tersebut semakin meluas sedikit demi sedikit. Saya mulai sadar jika itu pengakit kulit. Sensasi gatal pun mulai muncul.

Gejala yang saya alami adalah sebagai berikut:
1. Awalnya berwarna merah,
2. Berubah menjadi abu-abu kehitaman secara perlahan,
3. Areanya semakin luas seiring waktu,
4. Kulit yang terdampak jadi sangat kering dan mengelupas,
5. Kadang gatal sekali terutama di malam hari.

Diagnosa

Seperti kebanyakan (calon) ibu muda abad ini, saya pun langsung mencari informasi via Google. Singkat cerita, saya baca belasan artikel dari berbagai situs. Mulai dari yang berbahasa ibu hingga berbahasa ibu tetangga (Inggris).

Dari segala jenis artikel hingga jurnal yang saya baca, akhirnya saya mendapatkan sebuah kesimpulan. Alhamdulillah!

Kesimpulannya adalah saya terkena penyakit kulit sejenis eczema alias eksim. Ugh! Saya kaget betulan lho. Bagaimana bisa eksim ini datang? Lingkungan tempat tinggal saya bisa dikategorikan bersih. Hmm jadi penasaran.

Kalau memang ini disebabkan oleh faktor lingkungan harusnya saya pernah mengalami ini dong? Setidaknya satu kali sepanjang hidup saya. Tapi ini tidak pernah terjadi sebelumnya sekalipun. Oke akhirnya saya riset online lebih lanjut.

At last, saya menemukan sebuah statement yang menyatakan bahwa eksim bisa terjadi jika kulit Anda dalam kondisi sangat kering. Why? Karena kulit kering lebih rentan teriritasi oleh berbagai macam bakteri dan jamur.

Nah, langsung saya periksa kulit tangan, kaki, semuanya. Ternyata memang iya dia sangat kering. Ini juga baru sadar lho. Padahal sebelum hamil kondisi kulit tidak seperti ini. Sebelum hamil saya PD meski tidak rutin memakai lotion.

Kalau kata orang tua, inilah yang namanya bawaan hamil. Waduh! Apa benar gatal saat hamil adalah bawaan bayi? Allahua'lam.

Solusi ala Drugstore

Saat konsultasi di apotek langsung diberi salep untuk gatal. Kalau tidak salah mereknya HELTISKIN. Kemasannya warna biru dan putih. Saya pakai rutin setiap habis mandi dan kadang juga saya oles ulang setelah beberapa jam.

Pakai salep ini ada sedikit kemajuan. Tapi ada bagian yang sembuh dan tetap ada bagian yang gatalnya melebar. Seperti kejar-kejaran. Bagian sini sembuh tapi tepiannya tetap melebar. Ya sudah deh tak apa tetap saya oles rutin daripada semakin menyebar kemana-mana kan?

Sekitar 2 minggu - 1 bulan saya gunakan salep ini dan setelah itu mulai berpikiran untuk ganti metode pengobatan. Kebiasaan buruk, kurang sabaran. Tapi kali ini karena saya punya solusi lainnya.

Solusi ala Saya

Kali ini saya beralih ke solusi ala beauty enthusiast #halah. Bukan ding, ini adalah solusi yang mengikuti logika saya semata. Menurut saya, kalau penyebabnya adalah kekeringan di kulit maka solusinya adalah dengan membuat kulit kembali lembab. Betul?

Akhirnya, sudah 3 hari saya mulai mengaplikasikan cara ini. Setiap habis mandi dan habis wudhu saya rajin mengoleskan body butter ke kaki dan tangan. Di bagian yang ada eczemanya sengaja saya kasih lebih banyak.

Alhamdulillah kondisinya sudah berangsur membaik. Bisa dibilang efeknya lebih cepat pakai cara ini daripada saat memakai salep dari apotek. Allahua'lam.

Biasanya kalau sudah malam hari, tiba-tiba gatal datang luar biasa. Bukan cuma sekali tapi bisa beberapa kali dalam semalam. Saya juga kurang tahu pasti kenapa ibu hamil diserang gatal di kaki saat malam hari. Tapi satu hal yang saya ketahui, gatal itu adalah efek kulit kering pada ibu hamil.

Biidznillah, sekarang asalkan rajin diolesi dengan body butter gatalnya tidak akan datang. Kulit juga jadi lebih lembab dan halus. Saat ini sudah 60% sembuh, sebentar lagi kulit sudah kembali mulus.

Kulit kering dan bersisik saat hamil memang membuat ibu merasa tak nyaman. Untuk mengatasinya, saya punya beberapa tips;
1. Hindari mandi & mencuci wajah menggunakan air hangat/panas,
2. Gunakan pelembab berbasis alami,
3. Jangan menggaruk area yang gatal,
4. Jika gatalnya parah segera hubungi dokter.

Meskipun membuat khawatir, kondisi gatal tersebut adalah sesuatu yang normal terjadi pada ibu hamil. Jika gatal yang Anda rasakan dirasa janggal dan sangat mengganggu ibu, jangan tunda untuk pergi ke dokter.

Demikian pengalaman mengatasi kulit kering dan gatal saat hamil dari saya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya, inshaa Allah! ^_^


(diens)

Posting Komentar untuk "Gatal di Kulit Saat Hamil, Penyebab dan Cara Mengatasinya"