Cara Menggunakan Headset Dengan Aman Tanpa Takut Tuli
Assalamu'alaikum, selamat datang di blog saya! Hari ini bahas tips memakai headset dengan aman ya. Saya punya cerita, kemarin itu saya seharian berbarengan dengan banyak sekali motor
bersuara bising di sepanjang perjalanan ke Semarang. Suaranya benar-benar berisik sampai membuat saya
harus kepo itu sebenarnya rombongan konvoi apa.
Rasanya telinga ini sampai pekak. Bicara soal takut tuli, saya jadi ingat kalau saya suka mendengarkan musik pakai headset. Kira-kira sampai berapa desibel ya batas toleransi telinga terhadap suara biar tidak tuli? Langsung bahas yuk!
Rasanya telinga ini sampai pekak. Bicara soal takut tuli, saya jadi ingat kalau saya suka mendengarkan musik pakai headset. Kira-kira sampai berapa desibel ya batas toleransi telinga terhadap suara biar tidak tuli? Langsung bahas yuk!
Jika diukur dengan satuan bunyi, toleransi telinga manusia
terhadap suara hanya sampai batas maksimal beberapa desibel saja. Apesnya,
terkadang kita acuh tak acuh terhadap fakta tersebut. Apalagi ketika sedang
mendengarkan lagu kesayangan pakai headset musik paling bagus. Biasanya sih akan pakai volume cukup keras. Pernah melakukan hal serupa kan? Hayo ngaku...
Saking asyiknya mendengarkan lagu sambil berkaraoke sendiri di
rumah, kita jadi lupa dengan kondisi telinga. Bisa saja sel-sel pendengaran kita
sedang menderita karena suara bising di tengah keasyikan yang kita rasakan itu. Hiks!
Daripada mendengarkan musik dengan
desibel tinggi dan beresiko, lebih baik dengarkan langsung dari
radio saja yang penting telinga tetap sehat. Belum lagi kalau yang kita pakai
ternyata bukan headset original yang recommended. Benar bukan? Untuk mencegah
terjadinya kerusakan telinga akibat pemakaian earphone headset secara
berlebihan sebaiknya ketahui dulu fakta berikut.
Dilansir dari dailyclinic, inilah daftar ambang batas maksimal
volume suara yang dapat diterima telinga tanpa menimbulkan gangguan kesehatan telinga (misalnya tuli). Mari kita
pahami bersama!
30 dB : suara lemah berbisik
85 dB : batas aman maksimal
90 dB : berpotensi merusak pendengaran dalam waktu 8 jam (suara
knalpot truk)
100 dB : merusak pendengaran dalam waktu 2 jam (gergaji mesin)
105 dB : merusak pendengaran dalam waktu 1 jam (helikopter)
115 dB : merusak pendengaran dalam 15 menit (tangisan bayi,
riuh sorak penonton)
120 dB : merusak pendengaran dalam 7,5 menit (konser musik metal)
125 dB : ambang nyeri di telinga bagian dalam (petasan dan sirine)
140 dB : membahayakan pendengaran dalam waktu singkat (mesin jet)
Jadi, batas maksimal kerasnya volume suara yang bisa ditoleransi
dengan baik oleh telinga manusia tanpa memberikan efek samping berupa
kerusakan-kerusakan serius sepanjang organ pendengaran yaitu maksimal 85
desibel. Kalau ingin mengetahui berapa desibel suara yang ada di sekitar kita
maka kita perlu membeli alat pengukur suara yang bernama Sound Level Meter lebih dulu.
Headset
Untuk mereka yang merupakan bagian dari
generasi Z, alat untuk mendengarkan musik seperti headphone, headset, dan juga
earphone pasti sudah tidak asing lagi. Adik-adik saya yang terlahir sebagai
generasi Z bahkan punya hampir semua alat mendengarkan musik. Mulai dari
headset, headphone, hingga earphone berjejer lengkap di kamar pribadi mereka.
Sebagai manusia generasi Y sayapun
tidak jarang ikut nimbrung di kamar mereka untuk sekedar tahu lagu apa yang
sedang digandrungi. Di tengah obrolan yang semakin asyik itu topik kami
merembet hingga ke headset tidur. What? Headset tidur ini punya hubungan apa ya
dengan putri tidur?
Headset Untuk Tidur
Semakin tingginya permintaan pasar terhadap aneka jenis alat
mendengarkan musik ini, para penyedia produk bahkan telah berinovasi dengan
menciptakan headset untuk tidur. Headset ini dirancang dengan bentuk yang dibuat
senyaman mungkin untuk bisa dikenakan pada saat waktu tidur tiba.
Sayangnya, para penggunanya mungkin belum tahu kalau menggunakan
headset dalam rentang waktu terlalu lama bisa menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan telinga. Belum lagi jika volume yang digunakan melebihi ambang batas
toleransi telinga yaitu 85 dB.
Oh iya selain headset tidur berupa
headset biasa dengan kabel yang tersambung ke gadget, ada juga yang namanya headset wireless atau
headset bluetooth. Headset jenis ini tidak membutuhkan kabel agar dapat digunakan.
Cara menggunakan headset bluetooth seperti ini cukup dengan menghidupkan
bluetooth dan menyambungkannya pada gadget Anda maka headset wireless sudah
bisa dipakai karena hanya memakai sensor bluetooth.
Tips Memakai Headset/Earphone Secara Sehat dan Aman
Beberapa kerabat saya sudah mengalami penderitaan akibat
penggunaan earphone secara tidak bijak. Masalah paling umum yang dialami oleh
mereka adalah pendengaran yang menurun secara signifikan. Prihatin rasanya saat
menyadari orang-orang terkasih mengalami penurunan pendengaran di usia yang
masih muda hanya karena kebiasaan yang salah.
Agar telinga Anda tetap sehat hingga di usia senja kelak sebaiknya
hindari melakukan kebiasaan yang bisa membahayakan pendengaran. Jika Anda
sangat suka mendengarkan musik menggunakan alat mendengarkan musik, tips di
bawah ini bisa Anda coba agar Anda tetap dapat menikmati musik dan telinga pun
tetap sehat.
1. Earphone Original
Sudah menjadi rahasia umum bahwa selain produk asli, jauh di pasar
global sana juga banyak beredar produk-produk tiruan. Selain memiliki kualitas
yang jauh berbeda dengan headset asli, headset tiruan juga lebih berpotensi
membahayakan telinga. So, lebih baik jangan mau membeli produk earphone KW demi
kebaikan Anda.
2. Batas Desibel
Pada kemasan alat bantu mendengarkan musik biasanya tertera berapa
desibel kerasnya suara yang dapat dihasilkan oleh alat tersebut. Guna menjaga
kesehatan telinga Anda, pastikan kekuatan headset atau earphone tersebut
tidak lebih dari 85 desibel.
3. Pahami Sinyal Tubuh
Tubuh memiliki caranya tersendiri untuk mengatasi setiap gangguan
yang terjadi. Jika tubuh Anda memberikan sinyal-sinyal yang tidak biasa,
perhatikanlah tanda tersebut. Misalnya ketika telinga Anda jadi sering
berdenging secara tiba-tiba. Segera periksakan kondisi Anda kepapa dokter
spesialis THT terdekat.
4. Jangan Gunakan Headset Saat Tidur
Mendengarkan musik favorit sebelum tidur mungkin bisa menjadi
sebuah momen relaksasi tersendiri bagi Anda. Akan tetapi ketika Anda
mendengarkannya menggunakan headset di saat tubuh sudah sangat mengantuk, bisa
jadi Anda akan tertidur dengan headset di telinga. Apesnya, kebiasaan seperti
ini bisa menjadi berita buruk bagi Anda di masa depan.
5. Batasi Penggunaan Earphone
Jika tidak benar-benar butuh menggunakan alat bantu pendengaran
sebaiknya tidak usah gunakan earphone, headphone, maupun headset untuk
mendengarkan musik maupun menonton video di internet. Dengan demikian telinga
Anda akan lebih terhindar dari penggunaan earphone yang tidak perlu.
6. Sesuaikan Headset Dengan Jenis Suara
Headset memiliki berbagai tipe yang disesuaikan dengan tipe suara
yang didengar. Misalnya saja headset atau earphone untuk mendengarkan musik
rock, untuk mendengarkan tayangan youtube, atau sekedar untuk bertelepon pasti berbeda.
Gunakan sesuai tipe suara untuk mendapatkan manfaat secara maksimal dan
meminimalkan efek samping.
Alat bantu dengar tentu saja diciptakan dengan tujuan yang baik
demi memudahkan hidup manusia. Sayangnya, tidak semua orang mau mengerti apa
kegunaan alat tersebut. Parahnya lagi beberapa oknum malah menggunakannya dengan seenak hati. Akhirnya dia harus menanggung tuli akibat pakai headset secara
berlebihan.
Mari manfaatkan kemajuan teknologi dengan bijak agar tidak
menimbulkan akibat buruk. Pahami cara penggunaan headset yang aman dan tidak
merusak pendengaran karena sebagus apapun kualitas sebuah headset, belum ada
satupun merk headset yang dapat memberikan jaminan telinga Anda bebas dari
gangguan pendengaran. Iya benar. Bahkan untuk jenis earphone terbaik untuk musik sekalipun.
Semoga coretan ini bermanfaat bagi Anda dan sampai berjumpa kembali di
artikel berikutnya, insyaa Allah! ^_^
(diens)
Posting Komentar untuk "Cara Menggunakan Headset Dengan Aman Tanpa Takut Tuli"
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda di sini. Semua komentar akan ditampilkan kecuali yang mengandung unsur SARA, pornografi, spam, dan perjudian. Have a good discussion!
Klik kotak Notify Me (Beri tahu saya) untuk mendapatkan pemberitahuan saat saya membalas komentar Anda. Dan please jangan tinggalkan link aktif. Terimakasih ^_^
Regard,
-diens-