Dampak Buruk Internet yang Sering Disepelekan

internet menjadikan dunia seolah berada dalam genggaman

Jejaring sosial, sosial media, sosmed sudah seperti menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagian besar orang. Boleh jadi termasuk Anda? Alhasil sebagian besar waktu tersita untuk itu. Katakanlah dalam 24 jam hampir sepertiganya dihabiskan untuk bermain gadget. 


Merasakan keasyikan menjelajah dunia maya entah itu Googling, Blogging, Twitter ataupun sekedar iseng-iseng surfing tentang film paling diminati tahun ini dan juga berita most read tentang penganugerahan predikat wanita tercantik di dunia pada Gwyneth Paltrow tanpa sadar membuat kita lupa waktu.

Sialnya, ternyata budaya baru ini punya efek samping yang kurang baik untuk manusia. Salah satu diantaranya adalah mempertebal level individualisme dalam masyarakat. Oops!


Di halte bus misalnya, di sana ramai dengan orang yang duduk menunggu datangnya bus yang hendak membawa mereka ke tempat tujuan. Mereka duduk saling berdekatan tetapi masing-masing memilih asyik dengan gadget mereka daripada saling berinteraksi satu sama lain.


Ya! Semua ini telah menjadi sebuah LIFE STYLE (gaya hidup, red) yang rupanya sudah melekat dalam benak masyarakat kita secara luas. Sudah tahukah Anda? Bahkan seorang ilmuwan populer Albert Einstein pada masa itu telah melontarkan prediksinya mengenai kondisi masyarakat dunia di masa depan kelak. 


Einstein menyampaikan prediksi bahwa suatu hari di masa depan manusia akan sangat dikuasai oleh sesuatu yang telah kita kenal baik. Dia adalah internet. 


Bagaimana orang tidak akan terbuai, dengan internet informasi apapun yang mereka butuhkan, akan dapat ditemukan dalam hitungan detik sekalipun. Langsung tersaji di depan mata tanpa perlu sejengkalpun beranjak! 


Tentunya termasuk informasi yang sedang Anda baca ini bukan? Terdengar hebat memang, tapi sadarkah Anda betapa di balik kehebatan ini akan ada efek buruk yang begitu menyeramkan? Mungkin kutipan kata-kata dari saya ini memang mutlak benar adanya.


Para penduduk mulai dari rakyat biasa hingga sosialita saling bersaing ketat untuk bisa memiliki gadget dengan fitur paling lengkap, teknologi paling mutakhir biar bisa dibilang gaul katanya. Ya! Teknologi telah merayapi segala lapisan masyarakat tanpa mengenal kasta.


Kalau saya pribadi tidak begitu peduli dan penasaran dengan yang namanya gadget terbaru. Asalkan bisa digunakan untuk menelepon, SMS, mengakses internet, video-camera ya sudah cukup saja. Mungkin ditambah satu laptop and everything will be fun enough to me. Just make it as simple as that. Karena memang agak ribet juga sih kalau kemana-mana harus menenteng banyak gadget sekaligus. Heu...


Contohnya saja saat ini sudah cukup umum jika ada orang yang punya satu buah smartphone dan satu laptop atau netbook. Hanya dua barang itu saja sudah cukup merepotkan dan juga berpotensi membahayakan lho, terlebih jika kita berkendara dengan kendaraan roda dua atau malah kendaraan umum di jalanan yang sepi seorang diri.


Sebenarnya apa saja sih dampak negatif dari kecanduan gadget dan internet itu? Kita simak bareng-bareng aja yuk! Berikut ini akan dijelaskan beberapa dampak yang dapat dirasakan oleh seseorang yang kecanduan gadget:


Sudah pernah mengalaminya? Terutama saat sibuk dengan handphone. Anda pasti akan menunduk sepanjang waktu. Kalau sampai berjam-jam bisa saja Anda akan mengalami leher kaku hingga cedera ringan.


Siku seseorang pasti akan ditekuk setiap kali sedang bermain gadget. Iya kan? Sepertinya tidak ada yang bermain gadget dengan siku yang tetap lurus. LOL Jangan lupa untuk melakukan peregangan ringan sesekali agar tidak terjadi cedera syaraf.


Makanya tidak heran pada mereka yang waktunya sangat sering terpapar cahaya gadget jadi mengalami rabun. Istilah yang lebih sering dipakai adalah mata minus. Betul? Kurangi frekuensi bermain gadget untuk menghindari resiko kerusakan lebih parah.


Then, untuk para bunda yang buah hatinya masih pada kecil nih, yang buah hatinya masih anak-anak dimana memang hari-harinya akan selalu dipenuhi rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar seiring dengan semakin sempurnanya  perkembangan otak mereka, Anda perlu tahu juga bahaya kecanduan gadget bagi anak-anak.


Setelah mengetahui efek negatif yang dipaparkan di sana bunda akan tahu betapa gadget menyimpan bahaya jika digunakan tidak sesuai semestinya. Sedikit saja kita ceroboh dalam pengawasan, si kecil yang akan jadi korbannya. Menyayangi si kecil bukan berarti kita harus selalu menuruti apa saja permintaan mereka lho.


Dan satu hal lagi, jadilah konsumen yang cerdas! Pesan saya, jalanilah hidup ini dengan seimbang, nikmati hidup Anda dalam porsi yang PAS. Tidak kekurangan, tidak juga berlebihan karena semua yang berlebihan tidak akan pernah baik. Manfaatkan teknologi secukupnya, jangan biarkan teknologi memanfaatkan Anda.

Padahal kalau Anda coba untuk melihat lagi, jumlah waktu itu tidak bisa dibilang sebentar bukan? Delapan jam itu setara dengan sepertiga hari. Dan mau diakui atau tidak, itulah yang tengah terjadi di sekitar kita di era global yang semakin hari terlihat kian jelas. 

"Segala hal di dunia ini mempunyai kekurangan dan kelebihan, dampak positif dan negatif".

Seperti itulah saya mencoba memaknai fenomena gila gadget dan teknologi yang memang semakin benar-benar menggila setiap tahunnya, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari, bahkan lebih ekstrim lagi setiap detik.

Berikut ini rangkumannya;

1. Sakit Leher

Ketika kita berada pada posisi tegak, leher akan berada pada posisi idealnya. Sialnya, posisi seseorang ketika menggunakan gadget seringkali sambil agak menunduk. Posisi ini menimbulkan penambahan beban sebanyak 4 kali lipat pada leher. Kondisi ini bisa membuat leher dan tulang belakang mengalami cedera.

2. Sakit Lengan

Saat mengetik menggunakan gadget, siku kita akan melentur. Ini bisa memicu terjadinya cubital tunnel syndrome dimana siku merasakan nyeri maupun mati rasa. Kondisi ini dipicu oleh terjadinya kompresi syaraf luar saat siku Anda  dilenturkan alias ditekuk.

3. Rabun Mata

Layar gadget memiliki resolusi yang tinggi dan pada umumnya cahayanya sangat benderang. Mata yang terlalu sering menatap layar gadget bisa mendapatkan efek kelelahan hingga kerusakan yang lebih fatal lainnya.

4. Depresi

Menurut paparan dari ahli psikologi, media sosial dapat memicu munculnya rasa minder dan tidak percaya diri. Hal ini diakibatkan oleh keinginan untuk selalu menunjukkan hal yang baik dan menarik perhatian orang. Jika hal tersebut tak tercapai maka muncullah perasaan depresi.

5. Fobia Sosial

Saking seringnya menggunakan media sosial akan berujung pada penurunan jumlah interaksi langsung dengan masyarakat. Jika terjadi secara terus-menerus maka ini bisa menimbulkan fenomena fobia sosial.

6. Gangguan Tidur

Begadang bersama gadget bisa berpengaruh pada rutinitas tidur Anda lho guys. Kabar buruknya, ini bisa berakibat pada insomnia hingga stress.

7. Malas Beraktivitas

Dilansir dari National Institutes of Health, ketika sedang menggunakan gadget Anda hanya membakar kalori sejumlah 1 kalori. Ini bisa menimbulkan timbulnya obesitas, penyakit diabetes tipe 2, masalah kardiovaskular, artritis, tekanan darah, sindrom metabolik, hingga kanker.

8. Menurunkan Empati

Sosialisasi di media sosial bukanlah interaksi langsung. Maka dari itu dapat menimbulkan efek menurunnya tingkat empati dan kepedulian terhadap sesama.

Oke guys, setelah membaca penjelasan di atas sebaiknya kita berpikir untuk dapat memanfaatkan teknologi secara lebih bijak mulai dari saat ini. Kasihan kan kalau tubuh kita harus menanggung beban yang seperti itu beratnya hanya karena kita kurang pengetahuan tentang bab tersebut???.

Anak-anak pada umumnya masih agak sulit untuk diberi pengertian tentang efek negatif bermain gadget secara berlebihan. Anak yang kecanduan gadget bisa mengalami hiperaktivitas serta kondisi ADHD. 

Kondisi ini adalah ketika seorang anak memiliki rentang konsentrasi yang terlalu pendek. Hasilnya, mereka akan sulit berkonsentrasi dan mengalami kesulitan dalam mempelajari sesuatu. So, gunakan internet dengan bijak, yuk?!

(diens)

Posting Komentar untuk "Dampak Buruk Internet yang Sering Disepelekan"