Tips Membeli Es Batu yang Sehat dan Aman


Hello dears, welcome to my blog? Hari ini kita bahas sesuatu yang dingin yuk! Topik kita kali ini adalah seputar tips membeli es batu yang berkualitas. Es batu seakan sudah menjadi bahan semi pokok di musim kemarau seperti sekarang ini. Setiap hari hawa panas terasa semakin merajalela dan tidak terkontrol. Dimana-mana orang mengeluh panas - panas - dan panas! Tak ayal kemudian mereka yang menjajakan aneka minuman dingin laris manis bak kacang goreng. Mungkin saja Anda termasuk salah satu pembelinya? Hehe...

Sebagai seorang konsumen yang cerdas, kita harus tetap menyimpan rasa curiga pada para pedagang itu. Rasa curiga ini dibutuhkan agar kewaspadaan kita tetap terjaga sehingga kita tidak akan lengah. Seperti yang sudah saya tuliskan di artikel sebelumnya tentang es batu air mentah dan matang, di sana sudah saya sampaikan banyak pedagang nakal yang menggunakan air tak layak konsumsi sebagai bahan utama membuat es batu.

Faktor Penentu Kelayakan Konsumsi

Di luar faktor matang atau mentahnya air, sejatinya ada faktor penentu lain apakah es batu itu layak dikonsumsi atau tidak yakni faktor kualitas air yang digunakan.

Warna putih yang terdapat pada es batu banyak disebut-sebut adalah tanda kalau es batu itu tidak sehat. Belum tentu! Penyebab sebenarnya adalah terjebaknya gelembung udara yang terdapat pada air saat proses pembekuan. Hal ini disebabkan oleh proses pembekuan yang tidak sempurna. Jika proses pembekuan es terjadi secara sempurna, maka es batu akan bening dan jernih seperti kristal meski terbuat air mentah sekalipun. Tapi ya itu, butuh waktu yang relatif lebih lama.

Cara Mengetahui Kelayakan Konsumsi

Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memastikan apakah es batu di depan sahabat layak konsumsi atau tidak adalah dengan cara mengamati es tersebut dengan cermat. Perhatikan baik-baik apakah ada kotoran atau potongan lumut di sela bekuan es?

Agar lebih jelas, sahabat cairkan saja es batu itu di gelas tersendiri. Kalau setelah mencair kok dia keruh (tidak bening jernih) bisa disimpulkan kalau es tersebut tidak layak konsumsi. Selain lumut dan pasir, substansi seperti benda hancur kecil-kecil di dalam cairan es bisa juga merupakan tanah atau zat pemutih/penjernih air.

Tips Membedakan Es Batu Layak Konsumsi dan Tidak
Secara kasat mata, hampir tidak mungkin bisa untuk membedakan es batu layak konsumsi dan tidak layak konsumsi secara pasti jika bentuknya masih berupa es batu. Apalagi kalau sudah dicampur dengan es jeruk atau malah sudah hancur digosrok untuk bahan campuran es teler. Yah!

Logikanya, dari segi biaya produksi, hampir tidak mungkin produsen es batu pada umumnya menggunakan air matang dalam pembuatan esnya. Merebus air sebanyak itu butuh biaya berapa coba? Melakukan proses pembekuan sempurna juga jarang dilakukan karena listrik mahal say! Hahaha...

Kalau sahabat pembaca mau es batunya terjamin aman pas jajan di luar, bawalah es batu buatan sendiri dari rumah. Wuh! Ribet ya? Masa mau makan doang kudu nentengin termos es segala! Ahaha atau alternatif kedua deh, beli di restoran ternama yang quality proof. Gimana? Lebih praktis kan..?

Kesimpulannya, tanda es batu yang aman tidak bisa hanya dilihat dari warnanya saja. Maka tidak bijak kalau kita men-generalisasi penjual es berdasarkan prinsip warna putih atau bening pada es batu. Ya memang fakta sih sekarang ini banyak pedagang nakal yang hanya berorientasi pada keuntungan tanpa memikirkan akibat buruk pada konsumen yang mengkonsumsi es buatan mereka. Tapi diantara yang nakal itu pasti masih ada yang baik kok. Yakin saja! Sekarang keputusan ada di tangan kita apakah tetap mau membeli es dari para pedagang minuman di luar sana atau lebih baik bawa air putih dari rumah saja?.

Terimakasih, semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi di tulisan berikutnya! ^_^

(diens)

Posting Komentar untuk "Tips Membeli Es Batu yang Sehat dan Aman"