Anak Demam karena Batuk Pilek? Lakukan Ini Segera, Jangan Tunggu Kejang!

cara mengatasi batuk pilek pada bayi

Assalamu'alaikum, selamat datang di blog saya! Hari ini saya ingin cerita tentang situasi yang baru saja dialami oleh balita saya beberapa saat yang lalu. Apakah Anda juga sedang mengalaminya sekarang? Ya, ini tentang batuk, pilek, dan yang juga disertai demam pada anak.

Memasuki musim yang lebih banyak dipenuhi dengan hawa dingin disertai angin kencang ketimbang kehangatan, satu per satu warga desa mulai tumbang. Jalanan banyak diisi paduan suara batuk dan pilek yang terdengar bersahutan.


Penyebab

Sebagai seorang ibu baru yang tengah berbahagia mengasuh seorang bayi, rasa khawatir kerap menyelinap. Membuat tidur jadi tak nyenyak. Berbagai kekhawatiran, bagaimana jika anak saya tertular? Mengingat nenek sudah terjangkit virus itu, ya, flu. Sebenarnya apa penyebab flu?

Flu sendiri disebabkan oleh virus. Sedangkan batuk dan pilek belum tentu. Selain karena virus, terkadang batuk pilek juga bisa dipicu oleh alergi, ruangan atau lingkungan yang berdebu, dan faktor lainnya.

Singkat kata, akhirnya si bayi menunjukkan gejala bersin-bersin yang kian hari kian bertambah repetisinya. Makin sering saja dia batuk dan bersin. Padahal saya sudah melakukan tindakan preventif. 

Misalnya saja menaruh irisan bawang merah di setiap sudut kamar dan menggantinya secara berkala. Wah tapi ini mitos atau fakta ya? Selengkapnya tentang khasiat bawang merah untuk flu akan saya bahas di paragraf depan ya.

Yah...ibarat peribahasa, malang tak bisa ditolak, mujur tak dapat diraih. Tetap saja si bayi kesayangan yang sedang lucu-lucunya itu kena pilek tertular sang nenek yang belum juga menunjukkan tanda kesembuhan.

Dalam situasi seperti ini, langkah penyembuhan tempo dulu alias tradisional adalah yang pertama kali saya tempuh. Apa sajakah cara alami itu? Ini dia;


Vaporub

Pertama, gunakan balsem pelega pernafasan. Di sini saya menggunakan Vicks VAPOrub yang aromanya segar dan disukai seluruh anggota keluarga. Ada dua cara penggunaan yang biasanya saya praktekkan.

Pertama, oleskan secara tipis dan merata di dada anak setiap kali habis mandi. Oleskan sambil dipijat ringan hingga meresap. Ini bisa membantu menghangatkan tubuh dan melegakan pernafasan.

Kedua, cairkan balm dalam semangkok air panas dan taruh di sudut-sudut ruangan. Ini akan membuat udara di dalam kamar menjadi hangat dan lembab sehingga membantu mengencerkan dahak. Ganti secara berkala setiap kali suhu air sudah dingin. Jujur saja ini agak repot tapi it's ok demi kesehatan anak tercinta.

Blonyoh

Awam dengan kata ini? Untuk orang yang berasal dari daerah Jawa Tengah bagian barat terutama Banyumas dan sekitarnya harusnya familiar sih. Apalagi anak kampung seperti saya. Metode blonyoh adalah sebuah terapi yang dilakukan dengan cara membalurkan minyak atau balsem ke seluruh tubuh.

Tujuannya yaitu untuk mengeluarkan angin. Itu yang saya tahu dari orangtua. Cara kerjanya semacam membuka pori lalu mengeluarkan hawa panas. Oh iya terapi ini dilakukan saat suhu tubuh anak mulai naik alias muncul tanda demam.

Eh tapi kalau mau dilakukan pas tidak demam juga boleh kok. Saya pakai balsem vicks vaporub biar pernafasan anak jadi lega. Aromanya juga bisa jadi terapi yang akan membuat anak tidur lebih pulas.

Uap

Flu identik dengan hidung tersumbat. Saya yang merupakan orang dewasa pun merasa sangat tersiksa setiap kali mengalami hidung mampet. Untuk mengatasi ini pada bayi, ada beberapa alternatif yang bisa dicoba.

Pertama, coba gunakan terapi uap untuk membuka sumbatan. Terapi seperti ini juga biasa diberikan di rumah sakit menggunakan alat yang lebih modern. Kalau di rumah, Anda bisa gunakan cara sederhana dengan alat dapur yang tersedia.

Didihkan air bersih lalu tuang pada baskom, beri beberapa tetes minyak telon. Jika punya balm vaporub maka akan lebih baik. Posisikan wajah balita Anda tepat di atas baskom. Usahakan dia menghirup uap air sebanyak mungkin.

Ulangi terapi sesuai kebutuhan. Setiap kali melihat pernafasan anak tidak lancar, segera berikan terapi ini. Saluran nafas yang terblokir oleh ingus akan terbuka dan anak Andapun bisa bernafas lega.


Nasal Aspirator

Ini cara yang terakhir saya pilih setelah gagal mencoba terapi di atas. Nasal aspirator adalah alat hisap ingus yang didesain khusus untuk kebutuhan bayi dan balita yang belum bisa membuang ingus sendiri.

Tutorial cara menggunakan nasal aspirator biasanya ada di bagian belakang bungkus. Pertama, unboxing dengan hati-hati lalu cuci alat menggunakan air panas. Jika disuruh direbus maka rebus terlebih dahulu untuk mensterilkan alat.

Cara pakainya adalah seperti langkah di bawah ini;
1. Pencet di bagian pencetannya,
2. Masukkan ke hidung bayi tidak terlalu dalam,
3. Lepas pencetan Anda,
4. Tarik perlahan.

Cairan ingus akan terperangkap ke dalam alat. Anda harus segera mencucinya menggunakan air panas sebelum dipakai kembali. Cukup mudah bukan?


bawang maerah untuk membunuh virus dan racun flu

Bagaimana dengan bawang merah? Apakah bawang merah mentah yang diiris bisa menyerap virus dan racun di dalam ruangan? Sepertinya tips ini juga sudah cukup lama berkembang dan dipercayai oleh masyarakat kita ya.

Ehemm... Saya juga sempat percaya dan melakukannya selama bertahun-tahun. Sebelum akhirnya saya membaca berbagai artikel yang disertai sumber penelitian ilmiah yang kredibel. Hasilnya? 

Oke, meski telah banyak yang menyatakan berhasil sembuh dari flu, pilek, dan batuk dengan mengiris bawang dan ditaruh di ruangan, ternyata tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa metode ini memiliki dasar ilmiah yang cukup.

Dilansir dari situs kesehatan healthline.com ternyata tidak ada bukti ilmiah yang mendukung cara penyembuhan itu. Jadi, metode ini masih membutuhkan riset lebih jauh agar punya kredibilitas yang nyata.

At last, semua tetap terserah Anda apakah akan pakai metode penyembuhan flu menggunakan bawang merah atau pakai cara medis yang telah terbukti efektif.


Batuk Anak Sampai Muntah

Kondisi dimana anak panas batuk pilek muntah sudah pasti membuat perasaan ibu kalang kabut. Meski dengan perasaan sedih, tetaplah tenang bunda. Kemarin anak saya juga mengalami muntah. Kenapa ini bisa terjadi?

Well, saat Anda mengalami flu maka akan ada lendir yang bersarang di sepanjang saluran pernafasan. Tentu saja tenggorokan tidak luput dari serangannya. Efeknya bagi bayi adalah kesulitan untuk menelan.

Saat bayi tengah makan atau menyusu, ia akan kerap menunjukkan ekspresi hendak memuntahkan sesuatu sebagai reflek tubuh terhadap benda asing yang masuk. Kadang hanya reflek mual dan di lain waktu sampai muntah.

Jika terjadi muntah, jangan dulu khawatir. Ini malah baik untuk membersihkan saluran nafas bayi dari lendir. Perlu bunda tahu, bayi bukan hanya memuntahkan makanan melainkan juga dahak yang ada di sepanjang saluran nafasnya. Ini baik lho untuk melegakan pernafasannya.

Di saat-saat seperti ini, tetap susui bayi sesering mungkin dan berikan dia makanan pendamping ASI jika usianya sudah 6-24 bulan. Penuhi kebutuhan nutrisi bunda agar ASI yang diproduksi juga lancar dan berkualitas.

Bagaimana Kalau Demam?

Pertama pastinya sedih, tapi jangan sampai kesedihan bikin bunda nge-blank. Tetap tenang dan segera lakukan tips berikut ini;

1. Pastikan kamar selalu bersih,
2. Kompres menggunakan air hangat agak panas (bukan mendidih),
3. Balurkan balm khusus untuk meredakan gejala flu pada anak,
4. Cukupi kebutuhan cairan tubuh (berikan ASI sering-sering jika masih bayi),
5. Mandi air hangat (secara kilat).

Terakhir kalau lebih dari 3 hari demam belum juga reda maka segera bawa anak Anda ke dokter spesialis anak untuk observasi lebih lanjut. Pemberian obat kimia selalu saya jadikan opsi terakhir mengingat organ bayi belum sempurna.

Yups, ginjal bayi masih dalam tahap pembentukan maka jika bisa jauhkan dia dari kontaminasi obat-obatan yang mengandung bahan kimia.

Takeaways

Berikan obat hanya bila bayi menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, misalnya saja demam tinggi. Kenali gejala keparahan dengan seksama. Batuk dan pilek yang bertambah parah biasanya diikuti dengan ciri seperti;
1. Batuk dengan bunyi grung-grung,
2. Ingus tidak lagi jernih,
3. Ingus semakin kental dan berwarna,
4. Demam lebih dari 3 hari,
5. Penurunan berat badan,
6. Timbul gejala lain seperti muntah dan diare.

Kemudian juga kenali tanda kesembuhan yang muncul. Batuk pilek pada umumnya akan sembuh dengan sendirinya tak lebih dari 1 minggu. Namun sangat disarankan untuk bertindak sesegera mungkin saat muncul tanda keparahan pada bayi.

Jika demam terjadi selama 3 hari berturut-turut bisa dilakukan cek darah untuk mengetahui kondisi secara lebih detail. Pahami hasil cek darah dengan didampingi petugas medis. Menurut saya, ini bukanlah hal berlebihan. Justru Anda bisa mengetahui kondisi bayi dengan lebih rinci.

Alhamdulillah anak saya sudah sembuh setelah menempuh hari-hari yang sulit  bersama batuk & pilek #halah selama sekitar 1 minggu lamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya, inshaa Allah!

Punya uneg-uneg terkait coretan saya? Yuk langsung tinggalkan pesan di kolom komentar? Mau request artikel juga bisa lho. Yakin nggak mau komen? Xo ^_^


(diens)

Posting Komentar untuk "Anak Demam karena Batuk Pilek? Lakukan Ini Segera, Jangan Tunggu Kejang!"