Akibat Jarang Menulis Artikel Blog (True Story)

efek tidak pernah menulis artikel blog

Halo, apa kabar? Selamat datang di blog saya! Hari ini saya mau berbagi kisah sedih di hari Minggu. Sudah seperti judul lagu hits era 90-an belum? Hehe... Sesuai apa yang tertulis pada judul, ini adalah sebuah kisah nyata!

Menulis di blog memang sudah menjadi hobi sekaligus kebahagiaan tersendiri bagi saya. Saat menulis, sepertinya ada rasa senang yang tidak biasa. Dan itulah salah satu alasan dari lahirnya blog gado-gado ini.

Tak ada tujuan yang lebih besar dari sekedar mengharap buah pikiran saya dapat bermanfaat bagi Anda. Karena dari situ rasa bahagia saya berasal. Dari situ semangat menulis saya bisa tetap timbul.

Namun terkadang ada hal yang tak terduga dan tidak bisa dihindari datangnya membuat saya vakum dari dunia tulis-menulis. Salah satunya hal yang harus dijalani oleh saya sebagai seorang wanita, yaitu menjalani kehamilan.

Pada awal masa kehamilan hingga pertengahan belum terasa adanya perubahan yang berarti. Namun saat kandungan memasuki usia 7 bulan, ternyata ada suatu kondisi yang membuat saya harus membatasi aktivitas.

At the end memasuki akhir tahun 2018 saya sudah benar-benar vakum dari dunia blogosphere. Alasannya adalah kehadiran putra pertama saya.

Hari-hari saya banyak dihabiskan dengan mengurus si kecil karena memang saya tidak menyewa jasa baby sitter. Apa mau dikata? Blog ini jadi terbengkalai. Lihat saja kapan postingan terakhir saya di 2018.

Namun meski ada akibat yang mesti saya tanggung, tidak ada penyesalan sama sekali di hati ini. Kenyataannya, anak saya tidak dapat tergantikan oleh apapun juga apalagi jika hanya dibandingkan dengan sebuah blog.

Lalu apa saja akibat dari tidak pernah lagi menulis konten blog? Saya akan coba uraikan berdasarkan pada apa yang saya alami. Baca terus!

Akibat Jarang Posting di Blog

Tak seperti yang saya duga, pihak google ternyata memberikan sanksi yang benar-benar tegas untuk keabsenan saya yang berlangsung cukup lama. Bukan surat peringatan yang datang melainkan beberapa "perubahan sikap" drastis.

Perlahan namun pasti trafik blog menurun. Saat diperhatikan, penurunan tersebut berjalan secara kontinyu dan sangat signifikan. Hingga postingan ini terbit, prosentase pembaca turun hingga 90%. Fantastis!

Kemudian pendapatan dari adsense juga turut menurun pada saat bersamaan. Bisa dibayangkan sendiri berapa besar angka penurunan yang saya terima. Ibaratnya dari 1.000.000 jadi tinggal 10.000 doang. So sad!

Makjleb banget kan??? Untuk publisher adsense pasti paham seperti apa rasanya kalau revenue berubah jadi semacam ini.

Selain itu alexa rank juga super bengkak. Serem lah pokoknya kalau lihat alexa bisa nambah sampai sekian juta. Padahal perjuangannya dari awal buat mendapatkan angka yang "cantik" itu tidak mudah sama sekali.

Berikutnya yang tidak kalah bikin sedih adalah artikel yang terindeks oleh google makin berkurang. Tulisan yang tadinya ada di halaman pertama berangsur-angsur turun peringkat. Ini disebabkan karena robot google tidak lagi mengunjungi halaman Anda sesering dulu.

Berkurangnya frekuensi robot google dalam perihal berkunjung ke blog Anda ini adalah akar dari masalah raibnya tulisan-tulisan Anda yang sebelumnya nangkring cantik di halaman pertama pencarian.

Sedihnya, posisi pertama di hasil pencarian adalah "mantra sakti" yang bisa membuat trafik blog serta penghasilan Anda tetap stabil walau badai menghadang. Kalau posisi ini lumpuh, terbayang kan apa akibatnya?


Takeaways

Super sedih sepertinya cukup tepat untuk menggambarkan apa yang sedang menimpa diri saya. Ketika nasi sudah menjadi bubur, lalu apa yang harus diperbuat? Tentu berusaha membuat bubur itu jadi lebih lezat.

Ini mengingatkan saya pada kejadian saat saya merubah URL blog beberapa bulan silam. Tak disangka hal serupa terjadi lagi.

Back then, trafik di blog saya pernah jatuh ke angka nol. Kemudian sayapun menumpahkan segala apa yang ada (halah) untuk blog ini. Mulai rajin membuat artikel semampu saya. 

Saat browsing mencari solusi di google juga hasilnya tidak selalu up to date dan bisa benar-benar dijadikan sebagai referensi. Maka dari itu saat googling harus membaca solusi yang ditawarkan dari beberapa sumber, bukan hanya satu.

Pesan dari saya untuk Anda yang sudah mendapatkan trafik yang cukup baik dari mesin pencari, ada baiknya untuk disiplin dalam membuat postingan. Mengapa? Karena kalau sudah seperti ini sama saja berjuang dari awal.

Kemudian untuk Anda yang tengah menerima nasib yang sama dengan saya, tetap semangat!!! Lanjutkan perjuangan Anda di dunia blogosphere ini. Kalau perlu hingga di titik darah penghabisan. Tsaahh...

Terus berbagi manfaat pada sesama maka Allah akan membantu Anda dengan caranya. Keep spirit and be in a positive vibes as always!

Well, kiranya cukup sekian dulu untuk hari ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya, insyaa Allah!

Punya segelintir kebingungan, pertanyaan, kritik, maupun saran terkait coretan ini? Silakan tinggalkan pesan untuk saya di kolom komentar. Komen yuk?! ^_^


(diens)

Posting Komentar untuk "Akibat Jarang Menulis Artikel Blog (True Story)"